Selasa, 2 April 2017 – Universitas Aisyiyah Yogyakarta mengadakan Seminar Nasional dengan mengangkat tema “Peran Ahli Teknologi Laboratorium Medik dalam Validasi Pemeriksaan Laboratorium Kimia Klinik”. Seminar yang diadakan oleh prodi Analis Kesehatan atau Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta merupakan seminar yang pertama kalinya dilaksanakan karena prodi Analis Kesehatan merupakan prodi baru di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Pada tahun 2016 sudah mendapatkan izin untuk membuka penerimaan mahasiswa baru yaitu sesuai SK MENRISTEK DIKTI NO. 109/KPT/I/2016. Prodi ini didirikan karena melihat akan kebutuhan tenaga Analis Kesehatan (TLM) yang tinggi, sedangkan perguruan tinggi yang membuka prodi Analis Kesehatan (TLM) masih sedikit.
Prodi Analis Kesehatan (TLM) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta telah mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Peran Ahli Teknologi Laboratorium Medik dalam Validasi pemeriksaan laboratorium Kimia Klinik”. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberikan bekal ilmu pengetahuan dibidang validasi dalam pemeriksaan kimia klinik yang merupakan salah satu pemeriksaan yang sangat penting dalam penegakkan diagnosa. Disamping itu, sebagai media promosi untuk memperkenalkan Prodi Analis Kesehatan (TLM) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta kepada masyarakat umum.
Seminar ini menghadirkan pembicara yang ahli dalam pemeriksaan laboratorium dan berpengalaman di tingkat nasional seperti dr. Suryanto, Sp. PK, Bpk Joko Budiyono, S.ST, dr. Woro Umi Ratih, Sp. PK., M. Kes dan Bpk Yanuar Amin, S.H., S,ST (DPW PATELKI DIY). Pembicara diharapkan dapat memberi wawasan dan berbagai pengalaman terkait pelayanan kesehatan, terutama dalam pemeriksaan laboratorium secara benar dan tervalidasi, baik dari tahapan pra analitik, verifikasi proses analitik, dan validasi hasil. Seminar ini bersifat terbuka, yaitu tidak hanya bagi mahasiswa analis kesehatan, tetapi juga seluruh tenaga kesehatan yang berkaitan erat dengan laboratorium medis. Seminaryang berlangsung di auditorium gedung B ruang B.1.01, B.1.02, B.1.03 Kampus Terpadu Universitas Aisyiyah Yogyakarta dihadirioleh wakil dekan fakultas ilmu kesehatan, kaprodi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta dan beberapa mahasiswa dari fakultas lain.
Dalam acara Seminar Nasional ini tentunya memberikan kesempatan bagi Mahasiswa dan ATLM lainnya untuk mengetahui lebih jelasnya materi yang akan disampaikan oleh beberapa pemateri. Seminar ini membahas bagaimana prospek ilmu kesehatan dalam duniakerja salah satunya peran ATLM dalam melakukan validasi pemeriksaan laboratorium kimia klinik.. Profesi Analis Kesehatan yang saat ini disebut sebagai Teknologi Laboratorium medik merupakan salah satu unsur kekuatan pembangunan nasional di bidang kesehatan yang mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang sama dengan unsur-unsur kekuatan pembangunan lainnya dalam mewujudkan tujuan nasional. Sebagai akademisi yang bergerak dibidang kesehatan, Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik perlu untuk meningkatkan peran serta secara aktif, terarah, dan terpadu.
Laboratorium merupakan bagian dari sarana kesehatan yang digunakan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan yangmelaksanakan suatu pemeriksaan yang dapat menegakkan diagnosis suatau penyakit, penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan. Hasil akhir pemeriksaan laboratorium dikeluarkan dalam bentuk Lembur Hasil Uji (LHU) yang digunakan untuk penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan prognisis. Oleh karena itu, pelayanan laboratorium selain perlu meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan pemeriksaan dalam arti kualitatif, juga dapat melayani pemeriksaan yang diminta dalam arti kualitatif dapat memberikan hasil pemeriksaan yang bermutu sehingga dapat dipercaya.
Usaha untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium yang bermutu, diperlukan suatu kegiatan pemantapan mutu laboratorium kesehatan yang ditunjukan untuk menjamin ketelitian dan ketetapan hasil pemeriksaan laboratorium. Kegiatan tersebut diantaranya adalah validasi dan verifikasi. Validasi merupakan upaya yang dilakukan untuk memantapkan kualitas hasil pemeriksaan melalui Pemantapan Mutu Internal (PMI), kesesuaian hasil terhadap parameter lain dan kesesuaian hasil dengan keadaan klinis pasien. Sedangkan verifikasi merupakan upaya pencegahan terjadi kesalahan dalam melakukan kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra analitik, sampai post analitil dengan melakukan pengecekan setiap tindakan/proses pemeriksaan.Seminar dengan tema Peran Ahli Teknologi Laboratorium Medik dalam Validasi Pemeriksaan Labiratorium Kimia Klinik ini memberi bekal bagi ATLM, pekerja serta yang berhubungan dengan laboratorium, yang akan meningkatkan kemampuan atau kompeten, serta menumbuhkan kepercayaan dalam mengeluarkan hasil yang tepat dan akurat.
Pembahasan dalam acara ini juga diikuti oleh tanya jawab antarapembicara dan peserta yang menjadi pendengarnya. Salah satu mahasiswa Analis Kesehatan (TLM) yang bernama Aji Senyawan menanyakan “Bagaimana cara kalibrasi pada alat kesehatan?”. Kemudian Bpk Joko sebagai narasumber menjawab “Sederhana saja, kalibrasi direncanakan pada setahun sekali, dilakukan saat alat mengalami kerusakan (contoh lampu dapat mempengaruhi bagian-bagian alat yang lainnya, kalibrasi dapat dilakukan sendiri dengan cara perawatan alat atau sesuai dengan prosedur”. Berlanjut pada salah satu mahasiswa dari Poltekes Yogyakarta yang bernama Fahri,bertanya “Apabila terjadi kesalahan pada pasca analitik apakah dokter patologi ikut bertanggung jawab?”. Kemudian dr. Woro menjawab“tidak ada yang namanya dokter akan menyalahkan ATLM tetapi kesalahan ditanggung oleh ATLM dan dokter, dan kesalahannya harus dicari tahu apa alasan hingga terjadi kesalahan. Maka saat alasan kesalahannya telah diketahui maka kita akan mencari solusi apakah dia layak menjadi verfikator atau tidak”. Antusias mahasiswa yang ingin mengetahui tentang peran ATLM dalam validasi pemeriksaan laboratorium kimia klinik dapat dilihatdengan pertanyaan yang diajukan oleh beberapa mahasiswa Universitas yang ada di Yogyakarta. Karena waktunya telah habis, maka dr. Aji Bagus Widyantara, MMR sebagai moderator dan diserahkan kepada MC menutup acara Seminar Nasional yang berlangsung dengan lancar.